[Mensucikan Jiwa] Ujub; Takjub pada Diri Sendiri

***

Ibnu Athaillah mengatakan:

Pangkal semua kemaksiatan, kelalaian, dan syahwat adalah ridha terhadap diri sendiri.

Sedangkan pangkal semua ketaatan, kewaspadaan, dan menjaga diri adalah kamu tidak ridha terhadap diri.

Kamu berteman dengan orang bodoh yang tidak ridha terhadap dirinya sendiri adalah lebih baik bagimu daripada kamu menemani orang pandai yang ridha terhadap dirinya.

***

Obat ujub adalah tunduk pada musyawarah.

Obat dari mengikuti hawa nafsu adalah ketaatan pada nash (Quran dan hadits).

Obat dari kikir adalah kedermawanan.

Obat dari cinta dunia adalah mengingat akhirat dan beramal untuk akhirat.

***

Aisyah _radhiyallahu 'anha_ ditanya: "Kapan seseorang telah berlaku buruk?"

Jawab Aisyah, "Ketika dia menyangka telah berbuat baik."

***

*Mutiara Tazkiyah*

Sesungguhnya ketika engkau merasa ujub dengan amal ibadahmu kemudian berkata, "Allah telah memberi taufiq kepadaku untuk melakukan amal ibadah karena kecintaanku pada-Nya", maka siapakah yang menciptakan cinta itu di hatimu?

Maka janganlah takjub pada dirimu sendiri. Takjublah pada kedermawanan Allah yang telah memberimu karunia besar: menciptakanmu, memberimu sifat-sifat baik, menganugerahkan kepadamu kekuatan untuk beramal dan menciptakan faktor-faktor pendukung yang memudahkanmu dalam beramal.

Makhluk hanyalah tempat bagi luapan karunia Allah.

Bahkan tempat itu sendiri  juga merupakan karunia dan kedermawanan Allah.

(ليس أحد منم ينجيه عمله) . قالوا : ولا أنت يا رسول الله؟ قال: (ولا أنا، إلا أن يتغمّدني الله منه بمغفرة ورحمة )

متفق عليه

Tidak ada seorangpun dari kalian yang diselamatkan oleh amal perbuatannya. Para sahabat bertanya, "Tidak juga engkau, wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab, "Tidak juga aku, kecuali Allah memberikan ampunan dan rahmat kepadaku".





Komentar

Populer

Insya Allah, In Shaa Allah, In Syaa Allah atau ....?

Sebelum Engkau Halal Bagiku

The Centong Hunter (Awwab dan Empatinya)