Postingan

Menampilkan postingan dari Mei 19, 2008

Cinta Sederhana

17 Mei 08 07:38 WIB Oleh Yunni Touresia Teringat saat pertemuan kami untuk pertama kalinya, suatu sore di bulan Ramadhan yang cerah di tahun 2002. Ifthor yang paling berkesan sepanjang kenangan di kepala saya. Pertemuan pertama saya dengan Abi, panggilan sayang saya untuk suami tercinta. Melalui proses yang cukup singkat, ta’aruf, bertemu orang tua sekaligus khitbah hingga Walimatul ‘Ursy, hanya memakan waktu tak lebih dari dua bulan. Subhanalloh… Mungkin karena proses singkat itulah, menyebabkan kami berdua sampai saat ini masih menjalani proses yang namanya ‘pengenalan diri lebih dalam’. Karena selalu ada hal-hal baru yang kami berdua temukan. Sehingga kalimat pemakluman sering kali benar-benar diperlukan. Kalau tidak, maka akan ada kesedihan yang tertoreh karenanya. Akan ada derai airmata yang menghujani malam-malam saya, setiap saya merasa di ‘acuhkan’. Sebagai seorang wanita, saya sudah menepis harapan untuk sosok romantis yang selalu bisa hadir di setiap momen penting d

MENGUCAP SYUKUR

Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia . Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya, "Sekarang kamu bisa melihat dunia . Apakah kamu mau menikah denganku?" Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia menolak untuk menikah dengannya. Kekasihnya pergi dengan air mata mengalir, dan kemudian menulis sepucuk surat singkat kepada gadis itu, "Sayangku, tolong jaga baik-baik mata saya." * * * * * Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedi