Postingan

Menampilkan postingan dari Juli 29, 2008

Surat Sederhana untuk Suamiku

Gambar
Oleh Nely Dyahwathi Suamiku, satu bulan sudah berlalu. Masih teringat jelas di dalam memori otakku detik-detik bahagia itu. Detik di mana malaikatpun ikut mendoakan kita. Detik di mana gerbang kebahagiaan akan kita lewati dengan ikatan perjanjian yang kuat. Mahligai akan kita bangun dengan kekuatan cinta. Mahligai yang meski sederhana, namun kokoh dan meneduhkan. Engkau sebagai raja yang arif dan perkasa melindungi dari setiap serangan. Dan aku adalah ratu yang lembut, senantiasa memberi cinta dan kedamaian serta menjaga singgasana kita. Suamiku, satu bulan kita lalui penuh kebahagiaan. Namun sayang, kita tidak boleh berbangga diri. Jalan di depan kita masih panjang. Satu bulan hanya masa perkenalan, seperti halnya bunga krisan yang beradaptasi di lingkungan barunya. Satu bulan hanya masa yang singkat, karena sepanjang usia kita pun takkan bisa benar-benar mengenal dua pribadi yang berbeda. Satu bulan hanya titik awal kita memulai perjalanan ini. Ingatlah suamiku, perjalanan kita nanti

Semangkuk Bakmi Hangat

Gambar
Suatu malam, Ana bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Di perjalanan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tdk membawa uang. Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia sama sekali tidak mempunyai uang. Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata “Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?” ”Ya, tetapi, aku tdk membawa uang” jawab Ana dengan malu-malu. “Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu” jawab si pemilik kedai. “Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu”. Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi. Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang. “Ada apa nona?” tanya si pemilik kedai. “Tidak apa-apa, aku hanya terharu", jawab Ana sambil mengeringkan air matanya. “Bahkan seorang yang baru kukenal pun memberi aku semang