Celoteh Kecil 1

Bagiku anak-anak selalu ajaib. Dan selalu mampu menciptakan yang ajaib-ajaib di hati seorang ibu. Paling tidak itulah yang kurasakan terhadap dua buah hati mungilku.

Tak terasa Awwab sudah berusia 4 tahun, dan adiknya Maher 3 tahun. Alhamdulillah.. :)

Aku sangat mensyukuri keajaiban-keajaiban yang Allah ciptakan pada mereka. Tak ingin rasanya semua ini terlewat, tapi hari harus berlalu.

Maka mumpung masih ingat, aku ingin menuliskannya. Lalu kelak ketika aku membacanya, aku kembali merasakan getar-getar ajaib di hatiku, getar yang sama seperti saat itu. Getar kesyukuran. Semoga :)

Celoteh Awwab:
Beberapa hari terakhir, Awwab kerap bermain di luar rumah. Keluar tanpa izin, tanpa alas kaki. Sesuatu yang di luar kebiasaannya, di luar dari apa yang selalu kutanamkan.

Lalu beberapa kata-kata yang tidak lazim dan tidak pernah kusebut di rumah, keluar dari lidahnya. What?? Baru berapa hari bergaul bebas, dia sudah dapat kosakata buruk. Sedih bercampur kesal, aku spontan menghukumnya.

"Pokoknya Kakak gak boleh main sama Z lagi!". Aku melarangnya bermain dengan anak yang kusangka telah memberinya pengaruh buruk tsb.

Awwab cuma diam dan terlihat menurut.

Esoknya, ketika kami sedang bermain bersama, entah ada apa ia berkata:
"Ma, kalau di syurga, Awwab boleh main sama Z lagi kan?" :D
#masyaAllah :)


-------------------------
Celoteh Maher

Alhamdulillah, aku bersyukur memiliki adik-adik yang kurang lebih berpandangan sama tentang pendidikan anak. Salah satunya adik bungsuku yang anak-anakku memanggilnya dengan "kak Cilli".
Ia kerap menanamkan hal-hal baik pada mereka dengan cara yang unik.

Suatu hari, kak Cilli mengajarkan mereka untuk membiasakan minum air putih hangat. "Supaya ginjal kita tersenyum", begitu kak Cilli mengajarkan.

Anak-anak pun diajarkan sedikit-sedikit tentang organ tubuh, letak ginjal, cara kerjanya dan beberapa hal sederhana lainnya. Alhamdulillah mereka dengan senang hati memilih minum air hangat :)

Sekitar sebulan yang lalu, kami pergi berlibur ke Bandung. Sudah sewajarnya, villa di daerah yang dingin menyediakan fasilitas air hangat di kamar mandi.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, aku mengajarkan pada mereka tentang posisi keran air panas dan dingin.
"Kalau putar kesini, airnya hangat. Kalau putar kesini, airnya dingin. Brr". Mereka terlihat antusias.

Lalu Maher berkomentar, "Ma, air hangat! Supaya ginjal kita tersenyum!!"
:D

Akupun tertawa dan berkata dalam hati, "Air hangat yang membuat ginjal tersenyum itu diminum ya dek, bukan yang untuk mandi"... :D

------------------------
Allohu akbar. Terimakasih ya Allah atas nikmatmu yang luar biasa. Atas anak-anak shalih yang Kau anugerahkan padaku. Bantu aku untuk menjaga fitrah mereka selalu, sampai mereka ke syurga & menggiringku ke syurga.

Aamiiiin :)

Komentar

Populer

Insya Allah, In Shaa Allah, In Syaa Allah atau ....?

Sebelum Engkau Halal Bagiku

The Centong Hunter (Awwab dan Empatinya)