Oya, satu lagi ni, kalo aku pulang nnti, mungkin aku jd ga bisa blogging & qt ga bisa chat lagi :( Cz sepertinya di rumahku belum juga pasang internet.. Ga mungkin juga aku lg mengandung besar gini sering2 ke warnet :)
بِـــــــسْمِ اللَّهِ الرَحْمَـــــنِ الرَحِيـــــــمِ Kira-kira sejak dua bulan terakhir, berkali-kali saya mendapat banyak pertanyaan mengenai cara penulisan yang benar untuk kata إِنْ شَاءَ اللَّهُ . Bermula dari pic seorang Syaikh dalam bahasa Inggris yg menyatakan bahwa penulisan yang benar adalah "In Shaa Allah", bukan "Insha Allah" karena "Insha Allah" berarti "Create Allah". Apakah itu benar? Jawab saya: Benar sekali :) Beliau merujuk kepada penulisan dalam bahasa Arab إِنْ شَاءَ اللَّهُ yang WAJIB di tulis terpisah antara huruf nun & syin nya. Arti harfiahnya sbb: إِنْ (in/jika) شَاءَ (syaa-a/menghendaki) الله (Allahu/Allah) Jika Allah menghendaki. Sedangkan kata إِنْشَاء (dgn nun & syin menyambung) berarti: membuat. Lalu apakah yang menulis dengan "Insha Allah" atau "Insya Allah" lantas berdosa? Saya yakini tidak karena ia sama sekali tidak berNIAT mengatakan "create Allah". Penulisa...
Duhai kamu yang tercipta dari tulang rusukku. Di belahan Bumi manapun kamu berada. Bagiku kau bunga, tak mampu aku samakanmu dengan bunga terindah sekalipun. Bagiku manusia adalah makhluk yang terindah, tersempurna, dan tertinggi. Bagiku dirimu salah satu dari semua itu, karenanya kau tak membutuhkan persamaan. Jangan pernah biarkan aku menatapmu penuh, karena akan membuatku mengingatmu. Berarti memenuhi kepalaku dengan inginkanmu. Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap dinding khayalku. Membuatku inginkanmu sepenuh hati, seluruh jiwa, sesemangat mentari. Kasihanilah dirimu jika harus hadir dalam khayalku yang masih penuh Lumpur. Karena sesungguhnya dirimu terlalu suci. Berdua menghabiskan waktu denganmu bagaikan mimpi tak berujung. Ada ingin tapi tak ada henti. Menyentuhmu merupakan ingin diri, berkelebat selalu, meski ujung penutupmu pun tak berani kusentuh. Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku karena sucimu kau pertaruhkan. Mungkin kau tak peduli Tapi kau hanya menjad...
Setiap anak adalah istimewa. Itulah yang selalu saya coba tanamkan dalam diri ini, untuk menghindari kemungkinan semacam pilih kasih yang memang sangat alami terjadi =) Melihat Maher dengan wajahnya yang cenderung imut-imut dan tingkahnya yang manja, saya kerap lebih senang memanjakannya dengan pelukan, dll. Karena tanpa saya peluk pun, Maher memang suka sekali menyandarkan tubuhnya di tubuh saya, dalam aktivitas apapun (bahkan sekarang saat saya menuliskan ini, hehe). Tapi Awwab juga istimewa, alhamdulillah =) Sejak kecil, pembawaannya dewasa dan berwibawa. Jarang menangis sejak bayi, tidak banyak bicara dan tidak manja. Salah satu yang terlihat menonjol adalah sikapnya yang penuh empati dan hatinya yang lembut. Beberapa waktu yang lalu, bersama teman-teman sekolahnya kami piknik ke de Ranch, Lembang. Di sana mereka bermain di area The Gold Hunter. Mencari 'emas', batu kuning kecil di antara bebatuan lain di dasar kolam yang dangkal. Mereka 'dipersenjatai...
aamiin
BalasHapussmoga Allah mengabulkan
makasih mba Muza.. :)
BalasHapusOya, satu lagi ni, kalo aku pulang nnti, mungkin aku jd ga bisa blogging & qt ga bisa chat lagi :( Cz sepertinya di rumahku belum juga pasang internet.. Ga mungkin juga aku lg mengandung besar gini sering2 ke warnet :)
makasih ats doa & supportnya ya mba..