Aku (Ga) Mau Pulang..

Pagi ini,, Ummiku telpon. "Gimana, nak? Jadi pulang bareng Umi?"
Deg. Tiba-tiba hatiku bergetar..

Ya Rabb. Pulang? Secepat ini?

Rasanya aku jadi tersenyum sinis pada hari-hari yang telah lewat,, dimana aku pernah menangis menginginkan pulang... Aku pernah merengek pada Ummi dan kakak, aku mau pulang...

Aku seperti buta, tidak melihat bahwa Madinah begitu indah..
Bahwa keberadaanku di kota Rasul seharusnya sangat kusyukuri, lebih kusyukuri..

Aku merasa begitu bodoh, aku pernah merindukan hal-hal kecil, bahkan kerdil dan konyol. Aku pernah merindukan tahu-tempe (yang sebenarnya bisa kudapatkan di sini), masakan mbak Sumi di rumah, bahkan aku pernah merindukan kemacetan Jakarta!

Duh!
Rasanya nanti ketika aku benar-benar kembali terjebak kemacetan, 1/2 jam perjalanan yang ditempuh 3 kali lipat lebih lama,, aku akan 10 kali lebih menyesal..

Jadi pagi ini, aku seperti 'jatuh cinta' memandang Uhud di seberang jendela.. Subhanallah.. Uhud, yang seperti sabda Rasulullah SAW, gunung yang kami cintai dan mencintai kami..

Aku benar-benar tak sanggup menahan airmataku,, demi sebuah kesejukan yang tiba-tiba mengalir,, kedamaian dan ketenangan Madinah..

Ya Rabbi,, izinkan aku kembali..
Izinkan aku kembali bisa menikmati kota yang dicintai Rasul-Mu,, yang kucintai..

Ummi, kakak,, aku (ga) mau pulang.. Sungguh!

Komentar

  1. Gak pa-pa dek, pulang aja.. terus berdoa mudahan Allah beri kesempatan kembali lagi ke Madinah.
    Kan pulang ini untuk kebaikanmu dan Eisya juga. :)
    Banyak yang dapat di lakukan ketika pulang nanti.. sekalian banyak belajar di sana, juga meambah khazanah menu masakan denagn mbak sum.. he he he..
    Bukan kah juga udah rindu dengan adik-adikmu..

    BalasHapus
  2. Hehe,, ya kak.. Aku janji (insya Allah) aku akan belajar masak sebaik2nya sampe se-pinter mbak Sum (mungkin ga y? ;)) )

    Oya, update berita ni, temen2.. Insya Allah aku baru akan pulang awal Ramadhan nanti.. Doakan ya..

    BalasHapus

Posting Komentar

Populer

Insya Allah, In Shaa Allah, In Syaa Allah atau ....?

Sebelum Engkau Halal Bagiku

The Centong Hunter (Awwab dan Empatinya)