Malas? Mulai aja! :)

Waktu SMU, aku ini anak rumahan. Paling ngga, itu julukan yang teman-temanku beri untukku karena aku hampir ga pernah ke mall, ga pernah mejeng, pulang sekolah langsung ke rumah, ga terlalu suka belanja, dan manja! :D

Tapi walau waktu-ku kebanyakan di rumah, aku hampir ga pernah ngerjain pekerjaan rumah. Ummi yang baik hati nan shalihah itu membebaskan aku untuk belajar dan beraktivitas sesuka ku. So, jadilah hidupku waktu itu berkutat di buku pelajaran, ekskul dan sedikit aktivitas organisasi.

Ketika aku masuk kuliah, hidupku tetap begitu. Aku tetap manja, tetap disuapin sarapan kalo aku dah hampir terlambat masuk kuliah ( :p ), tetap ga pernah ke mall, dan tetap ga pernah ngerjain pekerjaan rumah tangga. Hehehe..

Ternyata oh ternyata, baru setahun kuliah Allah dah menakdirkan aku untuk menikah!
Pas masa-masa honeymoon c, tetap belum ada yang berubah. Namanya juga pengantin baru, paling-paling 'pekerjaan' ku cuma ngambilin suamiku minum. He.. Tapi 4 bulan nikah, aku harus berangkat ke negeri yang begitu jauuuuuh (jauh dari ummi-ku yang baikkk :p ) untuk tinggal berdua aja ma suamiku.

Awalnya, aku tetap manja (ya ampun!). Tapi lama-lama 'jiwa istri' dalam diriku mulai terpanggil. Masa' c aku mau begini terus? Suamiku seneng banget tuh, pas aku mulai mau belajar masak, nyuci piring.. :)

Masalahnya, aku tipe orang yang moody. Dan mungkin juga karena ga terbiasa, untuk mengerjakan pekerjaan se-ringan nyuci piring pun rasanya beraaaat deh. Aku malah uring-uringan sendiri! :p

Syukurlah aku punya suami yang baik, sabar dan pengertian banget. Suatu hari ketika aku malas nyuci piring, beliau bilang, "Kalau malas nyuci piring, coba pegang piring kotornya satu!".

Hah? Aku melongo aja. Tapi kucoba juga pegang satu piring kotor, tuang sabun ke spon.. Eeeh, tau-tau aku dah nyuci piring dan piring-piring itu dah bersih berkilau. Hehe.. Aku sampe heran. Ternyata begitu ya, rahasianya!

Setelah kupikir-pikir, ternyata kemalasan itu letaknya pada kemalasan untuk memulai! Tapi ketika sebuah pekerjaan sudah kita mulai, 'enjoy' itu akan datang dengan sendirinya. Ketika aku memulai belajar menjadi istri yang baik, aku pun mulai merasakan nikmatnya menjadi istri, bahagianya bisa melayani suami. Sebuah awal yang memberi efek luar biasa. Subhanallah..

Dan ternyata ga cuma dalam nyuci piring, aku coba menerapkannya dalam hal lain. Hasilnya sama. Sama-sama luar biasa. Ketika aku malas membaca Quran, aku pegang aja mushaf kecilku. Eeh, tau-tau aku dah baca beberapa lembar.

Tentang ini, aku ingat cerita kawanku. Dia bilang, Quran itu istri keduanya. Padahal satu istri pun dia belum punya. :) Menurut dia, kalo lagi jalan-jalan bersama istri, ga mungkin kan istrinya dicuekin? Pasti diajak bercanda dan ngobrol. Nah, dengan selalu membawa mushaf kecil kemana-mana, minimal saat sepi iapun membacanya. Subhanallah.. Lumayan banget kan, pahala yang didapat?

Silakan diterapkan deh, dalam hidupmu. Dan hidupmu akan berubah, insya Allah. Paling ngga, itulah yang kurasakan. :)
Semoga catatan kecilku ini bermanfaat yah.. :)