Kakak,, Cepatlah Pulang..

Di salah satu sampul depan buku Kahlil Gibran, aku pernah menemukan sebuah kalimat unik, "Cinta baru merasakan kedalamannya ketika ada saat perpisahan".
Benarkah?
Hari Ahad lalu, kakakku pergi. Memang sejak sebelumnya, kakak dah bilang mau pergi ke Jeddah dan Makkah selama 4 hari. Hatiku bergolak sedikit. Tapi cuma sedikit. :)
Dan siang itu, kakak benar-benar pergi.
Sejak pagi, setelah menyiapkan sarapan, aku pun menyiapkan barang-barang untuk bekal kakak. Rumah kami yang masih berantakan karena baru kemarinnya pindah, membuat pekerjaanku kali itu serasa bertumpuk. Dengan hati galau, aku masukkan pakaian kakak ke kopernya, sementara kakak tidur karena memang kepindahan kami benar-benar membuatnya lelah.
Jam 10 pagi, kakak bangun, mandi, makan siang, lalu kami shalat dhuha bersama. Di rakaat ke delapan, tiba-tiba airmataku luruh.. Dan setelah salam, kontan aku memeluknya dalam-dalam.
Kakak..
Haru,, begitu haru.. Rasanya, sampai sekarang pun aku masih bisa mengenang apa yang hatiku rasakan saat itu..
Kata-kata cinta..
Kuucapkan bersama gumaman airmata..
Sungguh, aku merasakan cinta yang lebih dalam pagi itu, saat ini..
Aku mencintaimu, kak..
Dan kata-kataku yang juga membuat matamu berkaca, "Aku tau kakak bukan senang pergi meninggalkanku.. Tapi kakak memang harus pergi demi aku.."
Aku mencintaimu, kak..
Lalu ketika kau beranjak, tiba-tiba seperti ada yang kosong di hatiku..
Kau pergi juga, benar-benar pergi..
Lalu kujalani hari sendiri, tanpamu, hanya bersama cintamu..
Ah, kakak.. Maafkan aku yah.. Aku merasa begitu kurang,, sangat jauh dari sosok istri yang baik.. Aku lupa, aku benar-benar lupa kau pernah berbuat salah. Kau begitu baik.. Aku hanya ingin kau hadir sekarang. Sekarang juga.
Kakak,, cepat pulang...
Aku dan Eisya menunggu..
(Insya Allah nanti malam kakak pulang! Rasanya ga sabar lagiiiiiiiiiiiiiiii.. :) )
^-^
BalasHapus